Wednesday, December 8, 2010

Angin Desember

Derumu menyapu jiwa-jiwa
Dingin menusuk menggugah kalbu
Kemana kau akan menyeru wahai deru?

Kau hanya melewati jiwa-jiwa
Tapi kemana sebenarnya kau mau?

Semesta seolah mengikuti ayunanmu
menggemerisikan dedauanan
mengalunkan irama semilir
hingga satwa pun meringkuk tergugu
Apakah kau akan pulang saat bulan berganti?
atau tetap menari bersama Januari?

Namun, kenangan akan anggun dinginmu
terpatri dalam jiwa-jiwa
dan kelak bertemu lagi desember tahun nanti..
jika jiwa belum mati..