Simpati yang tulus saya sampaikan pada para korban gempa di Sumatra
Dampak dari bencana gempa, selain kerusakan property, korban luka maupun meninggal dunia, dan trauma, ada dampak yang penting juga untuk diperhatikan yaitu penyakit pasca bencana. Salah satunya adalah leptospirosis.
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang menyerang hewan dan manusia. Manusia terinfeksi bakteri leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah dikotori oleh air seni hewan penderita leptospirosis. Hewan yang biasanya merupakan sumber penyakit yang berbahaya tersebut adalah tikus, yang menularkan penyakitnya melalui air kencingnya. Air kencing yang sudah terkontaminasi bakteri bisa masuk ke tubuh manusia melalui goresan/luka pada kulit manusia.
Kasus penyakit leptospirosis terutama terjadi pada daerah-daerah yang sering terjadi banjir. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia 2007, kasus pada tahun 2007 adalah kasus tertinggi disbanding tahun-tahun sebelumnya karena pada beberapa daerah khususnya Jakarta dan Jawa Tengah terjadi bencana banjir. Berkaca dari kejadian tersebut, penyakit ini patut diwaspadai. Komplikasi dari penyakit ini dapat menyerang organ hati dan komplikasi berupa gagal ginjal, gagal jantung, batuk darah, nyeri dada, sesak napas, keguguran, bayi cacat atau premature, kerusakan pembuluh darah, hingga kematian. Awal penyakit dapat berupa demam, sakit kepala, muntah, lesu, radang mata, nyeri betis dan punggung, hingga terjadi meningitis (radang pada otak).
Bagaimana dengan pasca gempa? Kondisi pasca gempa pun dapat berpotensi menimbulkan penyakit leptospirosis yang berasal dari reruntuhan bangunan yang tidak segera dibersihkan. Reruntuhan tersebut bisa menjadi sarang tikus yang notabenenya sumber dari penyakit ini.
Tapi jika
Semoga Indonesia pulih kembali secepatnya :)
0 komentar:
Post a Comment