Sunday, February 21, 2010

Istiqamah

What a nice Sunday, though little bit tired :D. Alhamdulillah banyak mendapat inspirasi hari ini (sungguh hingga merinding dan sedikit berkaca-kaca, hehe).

Kuliah Dhuha Ahad Al-Azhar pagi ini dibawakan oleh Dr. Ir. H. Nana Rukmana DW, MA dengan topik “Menggapai Derajat Istiqamah”. Cukup familiar bukan dengan kata ini? Kemarin-kemarin salah satu Pansus Century pun sempat mendengungkan janji-janji beristiqamah. Well entahlah dalam konteks kebenaran atas persepsi pribadi/kelompok ataukah memang kebenaran yang hakiki.

Kebenaran apa yang harus diistiqamahi? tak lain tak bukan adalah kebenaran karena Allah SWT. Istiqamah dalam surat Al Ahqaff ayat 13 diartikan teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal saleh. Orang yang yakin kepada Allah, tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Banyak dikisahkan, orang yang istiqamah tetap memegang keyakinannya meskipun dengan itu harus mengorbankan materi atau hal lainnya.

Ciri-ciri Istiqamah yaitu :
1. memegang kebenaran bukan menurut persepsi diri atau kepentingan kelompok tapi kebenaran yang datangnya dari Allah. Dan kebenaran yang datangnya dari Allah bersifat universal, persepsinya pasti sama, bersumber pada Al-Qur’an (Al-Baqarah :2).
2. tidak takut akan konsekuensi keimanan dan kebenaran, meskipun ujian datang tetap konsisten dengan keimanan tersebut.
3. tidak menyesal bila risiko menimpanya.

Sudah merasa memiliki ciri-ciri tersebut? Jika belum, mari bersama untuk mencoba kiat-kiat berikut ini :
1. harus memahami ajaran Islam dengan baik. Tidak cukup hanya meyakini tapi harus Tolabul ilmi, memahami, agar menjadi muslim yang berkualitas. Inti Ajaran Islam yang bisa dipelajari terdiri dari Aqidah, Syariah, dan Akhlak.
2. mendekatkan diri kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Dekat.
3. bergaul dengan orang-orang yang lebih saleh dari kita.
4. mengenal dan meneladani orang-orang terdahulu yang istiqamah.

Begitulah pada intinya bahasan Istiqamah pagi ini. Pak Nana banyak memberikan kisah-kisah nyata yang terjadi sebagai wujud istiqamah maupun kisah nyata yang terjadi sebagai wujud runtuhnya keyakinan.

But lucky me, hari ini di panti yang saya kunjungi, saya menemukan bukti nyata sebuah keistiqamahan. Terkisah 25 tahun lalu, Umi, yang menjadi pendiri panti ini, dengan kondisi baru ditinggal suami dan memiliki 8 anak, beliau memiliki niat luar biasa menampung anak-anak yatim piatu untuk tinggal bersamanya seadanya. Beliau tidak pernah takut akan kekurangan materi untuk menghidupi kesemuanya karena beliau yakin ini adalah celengannya untuk akhirat, kebaikan dengan niat Ibadah kepada Allah dan beliau yakin akan Allah akan mengirimkan “malaikat-malaikat” untuk membantunya. Dan benarlah, meskipun terkadang terseok-seok, beliau dan anak-anak panti bisa bertahan hingga sekarang. Malaikat-malaikat itu datang membawa materi, tawa untuk segenap penghuni panti. Kami yang baru hanya datang untuk mengajukan niat baik sudah dihujani do’a dan sapaan “malaikat-malaikat” Allah. Betapa terharu dan hmm merasa belum cukup pantas.
Dan saya merasa kecil..yang terkadang mengeluh dan merasa tidak banyak daya untuk melakukan kebaikan, selalu menunda-nundanya, dengan alasan tidak mampu lah, kurang materi lah, dan beribu alasan yang jika dicari-cari selalu ada. But look at her, Umi, she did it!

Betapa bersyukurnya saya untuk inspirasi yang Allah datangkan untuk menjadi pembelajaran dan lecutan untuk selalu memperbaiki diri dan lebih baik lagi kedepannya. Inspirasi secara teori dan wujud nyata istiqamah saya dapatkan hari ini. Semoga menjadi bekal yang berarti kedepannya, Bismillahirahmanirrahim :)

Sunday, February 14, 2010

My Rabb, God, Al Mighty...

Sunday morning… hehe mengantuk sekali sih tapi niat untuk sarapan rohani harus konsisten dijalankan. Setelah ada masalah teknis sedikit, akhirnya sampai juga di Al-Azhar telat-telat sedikit.

Kuliah dhuha kali ini dibahas mengenai Tafsir Al FAtiha oleh Drs. Salim Bin Yahya Qibas. Sayangnya pembahasan tidak sampai tuntas karena Da’i-nya kurang sehat, jadi hanya satu ayat Al Fatiha saja. But well, ilmu biarpun sedikit tapi berarti bukan..? ;). Jadi berikut ini banyak improvisasi yang saya tambahkan, hehe..

Allhamdulillahi rabbil ‘alamiin, Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, Praise be to God The lord of the universe, ayat dari surat Al-Fatiha, dan sebuah penggalan yang kita panjatkan dikala bersyukur. Alam disini merupakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Lalu Siapa dan apakah Rabb itu?

Pertama, Rabb adalah Allah sang pencipta. Alam tidak mungkin ada tanpa pencipta dan Allah lah pencipta segala sesuatu. Bolehlah teknologi buatan manusia, tapi manusia tidaklah menciptakannya, dia tidak bisa membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada, dia hanyalah merekayasa, hanya merakit, semua bahannya adalah ciptaan Rabb sang pencipta. Allah pencipta segala sesuatu dan Dia maha pemelihara segala sesuatu (Az Zumar:62).

Kedua, Rabb adalah pemilik mutlak, Al Malik. Karena Dia pencipta maka alam ini adalah miliknya, apa yang kita miliki sesungguhnya milik Allah. Segala urusan di langit dan bumi akan kembali pada-Nya

Ketiga, Rabb adalah pengatur. Allah mengatur apa yang diciptakannya. Analoginya, manual book untuk peralatan yang kita punya adalah buatan si pembuatnya, dialah yang paling mengetahui tentang apa yang dibuatnya. Begitu juga Allah sang Maha Pengatur, Dia mengetahui segala sesuatu tentang ciptaannya dan senantiasa mengatur apa yang diciptakannya. Lahirlah takdir, firman Allah, yang kita sebagai manusia tidak bisa memilihnya karena Allah sudah mengatur dan menentukannya untuk kita. Pernahkah kita memilih untuk menjadi wanita, menjadi laki-laki, memilih ibu, memilih ayah? Saya rasa tidak, Dialah Maha Pengatur.

To be continued….

Sunday, February 7, 2010

Tentang Ilmu...

Alhamdulillah bisa berkesempatan untuk sarapan rohani pagi ini. Kuliah Dhuha Ahad di Al-Azhar pagi ini bertopik "Problematika Manusia Ditinjau Secara Ilmiah" oleh Drs. Edi Warman Munir, hmm tampak berat ya? hehe..Mari kita ulas sedikit disini (yang berhasil penulis rangkum tentunya, dengan segala maaf jika ada yang terlewat atau terjadi kesalahan penulisan maupun persepsi, Astagfirullah).

Pada intinya dibahas mengenai "ilmu", kadang kita tidak tahu kondisi keilmuan kita dan dari mana sebenarnya ilmu itu berasal.
Yang kita ketahui selama ini ilmu merupakan serangkain keterangan yang didukung oleh fakta. Sedangkan menurut firman Allah surat An-Najm ayat 28, manusia tidak memiliki ilmu, yang dimunculkan manusia hanyalah dugaan. Dan ilmu yang tak lain hanya asumsi itu dilakukan manusia untuk mempertahankan hidup.
Menurut firman Allah, ilmu itu hanya disisi Allah, merupakan rangkaian keterangan Allah yang dijelaskan fakta. Maka jika ditanya apakah sumber ilmu? kita selayak umat Islam harus bersumber pada firman Allah tersebut.

Syarat-syarat ilmu yaitu :
1. Tanzil, ilmu itu turun dari Allah. Selama ini kebanyakan manusia menggunakan dasar atau bersumber pada kausalitas verbal (tantangan dan jawaban.
2. Ilmu menjelaskan fakta dan bersifat komprehensif
3. Ilmu tidak bisa ditiru dan dipalsukan
4. Ilmu itu objektif/tepat sasaran. Sasaran ilmu itu sendiri yaitu bagaimana agar manusia bisa melanjutkan hidup dan bagaimana manusia menjalankannya dengan harmonis.
5. Ilmu itu milik Allah.

Wujud Ilmu itu ada 2 yaitu :
1. Ciptaan Allah, yaitu langit bumi dan segala yang ada di dalamnya
2. Ajaran Allah, yang diturunkan kepada Nabi Adam berupa Asma, Kepada Nabi Ibrahim dalam suhuf, lalu pada Nabi Daud dalam Zabur, selanjutnya ada taurat, Injil, lalu kesemua itu disempurnakan dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an memiliki ciri ilmu dimana antara ayat yang satu dengan yang lainnya tidak ada yang bertentangan, isinya dijamin oleh Allah SWT. Kasus yang bertentangan hanyalah perbedaan tafsir yang dilakukan manusia.

Hmm mungkin yang sudah terbiasa mengenyam ilmu umum atau apapun yang telah dipelajari selama ini, akan sedikit bingung dengan topik pagi ini, hehe..But the point is in the holy Qur'an, there are sources of all knowledge that humans need for survival and even live it in harmony.

Mari belajar dan mengkaji lebih baik lagi :D
Mohon maaf sekali lagi jika ada kekurangan dalam rewrite kajian ini dan jika ada bagian yang terlewat. Dengan senang hati bagi yang ingin menambahkan maupun mengoreksi :)