Sunday, February 14, 2010

My Rabb, God, Al Mighty...

Sunday morning… hehe mengantuk sekali sih tapi niat untuk sarapan rohani harus konsisten dijalankan. Setelah ada masalah teknis sedikit, akhirnya sampai juga di Al-Azhar telat-telat sedikit.

Kuliah dhuha kali ini dibahas mengenai Tafsir Al FAtiha oleh Drs. Salim Bin Yahya Qibas. Sayangnya pembahasan tidak sampai tuntas karena Da’i-nya kurang sehat, jadi hanya satu ayat Al Fatiha saja. But well, ilmu biarpun sedikit tapi berarti bukan..? ;). Jadi berikut ini banyak improvisasi yang saya tambahkan, hehe..

Allhamdulillahi rabbil ‘alamiin, Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, Praise be to God The lord of the universe, ayat dari surat Al-Fatiha, dan sebuah penggalan yang kita panjatkan dikala bersyukur. Alam disini merupakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Lalu Siapa dan apakah Rabb itu?

Pertama, Rabb adalah Allah sang pencipta. Alam tidak mungkin ada tanpa pencipta dan Allah lah pencipta segala sesuatu. Bolehlah teknologi buatan manusia, tapi manusia tidaklah menciptakannya, dia tidak bisa membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada, dia hanyalah merekayasa, hanya merakit, semua bahannya adalah ciptaan Rabb sang pencipta. Allah pencipta segala sesuatu dan Dia maha pemelihara segala sesuatu (Az Zumar:62).

Kedua, Rabb adalah pemilik mutlak, Al Malik. Karena Dia pencipta maka alam ini adalah miliknya, apa yang kita miliki sesungguhnya milik Allah. Segala urusan di langit dan bumi akan kembali pada-Nya

Ketiga, Rabb adalah pengatur. Allah mengatur apa yang diciptakannya. Analoginya, manual book untuk peralatan yang kita punya adalah buatan si pembuatnya, dialah yang paling mengetahui tentang apa yang dibuatnya. Begitu juga Allah sang Maha Pengatur, Dia mengetahui segala sesuatu tentang ciptaannya dan senantiasa mengatur apa yang diciptakannya. Lahirlah takdir, firman Allah, yang kita sebagai manusia tidak bisa memilihnya karena Allah sudah mengatur dan menentukannya untuk kita. Pernahkah kita memilih untuk menjadi wanita, menjadi laki-laki, memilih ibu, memilih ayah? Saya rasa tidak, Dialah Maha Pengatur.

To be continued….

0 komentar: