Saturday, May 15, 2010

Sepenggal dari Negeri 5 Menara

Kalau di blog sebelumnya saya terpercik dengan prolog buku Negeri 5 Menara, sekarang saya akan sadur sedikit isinya, yang menurut saya cukup inspiratif. Dalam cerita, penggalan di bawah ini digelorakan dengan semangat oleh seorang guru di ruangan kelas terhadap murid-muridnya. Mereka (para tokoh di buku ini yang merupakan memoar sang penulis) beruntung bisa bertemu guru-guru yang luar biasa dedikatif dan belajar di tempat yang luar biasa pula. Sejak usia 4 tahun mengenyam "sekolahan" (honestly, give it name "pendidikan" rasanya kurang cocok, haha no offense!) rasanya jarang saya bertemu seorang pengajar yang mengajak saya membicarakan cita dalam artian sesungguhnya dan memberi sayap bagaimana terbang menggapainya. Rasanya senang deh kalau semua yang mencintai pendidikan bisa mengambil pelajaran dari buku ini. Melihat mutiara didik di sebuah pondok pesantren.
Berikut sepenggal isinya..

"Man shabara zafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup..
...Misi yang dimaksud adalah ketika kalian melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kalian merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mungkin itu adalah misi yang diberikan Tuhan. Carilah misi kalian masing-masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Qur'an, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia..
...Tahukah kalian apa yang membuat orang sukses berbeda dengan orang yang biasa?...
...Ada dua hal paling penting dalam mempersiapkan diri untuk sukses, yaitu going the extra miles. Tidak menyerah dengan rata-rata. Kalau orang belajar 1 jam, dia akan belajar 5 jam, kalau orang berlari 2 kilo, dia akan berlari 3 kilo. Kalau orang menyerah di detik 10, dia tidak akan menyerah sampai detik 20. Selalu berusaha meningkatkan diri lebih dari orang biasa. Karena itu mari kita budayakan going the extra miles, lebihkan usaha, waktu, upaya, tekad dan sebagainya dari orang lain...
...Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar...
...Jangan biarkan diri kalian kesal dan marah, hanya merugi dan menghabiskan energi. Hadapi dengan lapang dada, dan belajar darinya. Bahkan kalian bisa tertawa, karena ini hanya gangguan sementara...
...Jadi pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekalipun. Karena kalianlah master dan penguasa hati kalian. Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya, adalah hati orang yang sukses...."

Man Jadda Wajada
Selamat membaca! :)
Negeri 5 Menara, A. Fuadi, 2009

0 komentar: