Selain memiliki dokter pribadi, sebaiknya kita juga punya farmasis pribadi ;). Jadi record penggunaan obat kita dapat dipantau, apalagi orang yang punya riwayat penggunaan obat jangka panjang. Tapi untuk yang hanya mampir sekali2 makan obat, jangan pernah sungkan buat bertanya pada farmasis yang ada, mereka ada untuk memberikan informasi berkaitan dengan penggunaan obat, baik dengan resep dokter maupun penjualan bebas.
Presiden ASHP, Lynnae M. Mahaney, mengatakan bahwa di tengah spekulasi penyebab kematian Michael jasckson, perhatian media terbuka pada bahaya penyalahgunaan resep obat. Obat-obatan dapat berhasil untuk orang yang menderita sakit kronis dan pasien ini memang membutuhkan pengobatan. Bagaimanapun juga, obat-obatan ini berkekuatan sangat ekstrim dan jika digunakan dengan tidak tepat dapat menyebabkan bahaya yang serius, bahkan kematian. Mahaney juga mengingatkan pengguna bahwa farmasis terutama yang terlatih dalam manajemen penyakit, dapat mengawal terapi yang efektif untuk menangani penyakit dengan meminimalisir penyalahgunaan dan kecanduan. Berikut ini tips penggunaan obat yang aman bagi pasien :
- kumpulkan list pengobatan anda sehingga anda dapat menyimpan jejak obat-obatan apa yang pernah digunakan, termasuk dosis dan frekuensinya, dan buatlah list yang dapat diakses oleh farmasis anda dan juga oleh penyedia pelayanan kesehatan lainnya.
- Tebus resep pada satu apotek, atau gunakan jasa apotek yang mempunyai koneksi dengan system computer sehingga mereka dapat mengakses rekaman anda dan mengecek interaksi obat antara obat-obatan berbeda yang anda gunakan.
- Jika memiliki pertanyaan mengenai obat-obatan, tanyakan pada farmasis anda.
Informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat yang aman dapat dilihat pada petunjuk “penggunaan yang aman obat-obatan penghilang rasa sakit” yang dirilis FDA (The U.S. Food and Drug Administration)
Sumber : United Press International
*Farmasis = Apoteker
Berikut ini suatu implikasi di balik suatu peristiwa..yang semoga bisa meningkatkan perhatian kita semua terhadap penggunaan obat-obatan dan meningkatkan interaksi farmasis dengan masyarakat :)
Farmasis di Amerika mengatakan pasien lebih banyak bertanya mengenai risiko obat pereda nyeri setelah kematian Michael Jackson. Sebuah survey yang dilakukan oleh American Society of Health-System Pharmacists (ASHP) terhadap lebih dari 200 farmasis yang bekerja di rumah, di jalan, dan yang melaksanakan praktik pelayanan kronis, mengatakan 28% farmasis melaporkan bahwa pasien bertanya lebih banyak pertanyaan mengenai risiko penggunaan obat pereda nyeri sejak ramainya pemberitaan mengenai kematian Jackson.
Presiden ASHP, Lynnae M. Mahaney, mengatakan bahwa di tengah spekulasi penyebab kematian Michael jasckson, perhatian media terbuka pada bahaya penyalahgunaan resep obat. Obat-obatan dapat berhasil untuk orang yang menderita sakit kronis dan pasien ini memang membutuhkan pengobatan. Bagaimanapun juga, obat-obatan ini berkekuatan sangat ekstrim dan jika digunakan dengan tidak tepat dapat menyebabkan bahaya yang serius, bahkan kematian. Mahaney juga mengingatkan pengguna bahwa farmasis terutama yang terlatih dalam manajemen penyakit, dapat mengawal terapi yang efektif untuk menangani penyakit dengan meminimalisir penyalahgunaan dan kecanduan. Berikut ini tips penggunaan obat yang aman bagi pasien :
- kumpulkan list pengobatan anda sehingga anda dapat menyimpan jejak obat-obatan apa yang pernah digunakan, termasuk dosis dan frekuensinya, dan buatlah list yang dapat diakses oleh farmasis anda dan juga oleh penyedia pelayanan kesehatan lainnya.
- Tebus resep pada satu apotek, atau gunakan jasa apotek yang mempunyai koneksi dengan system computer sehingga mereka dapat mengakses rekaman anda dan mengecek interaksi obat antara obat-obatan berbeda yang anda gunakan.
- Jika memiliki pertanyaan mengenai obat-obatan, tanyakan pada farmasis anda.
Informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat yang aman dapat dilihat pada petunjuk “penggunaan yang aman obat-obatan penghilang rasa sakit” yang dirilis FDA (The U.S. Food and Drug Administration)
Sumber : United Press International
*Farmasis = Apoteker
0 komentar:
Post a Comment