Seiring bertambahnya usia, kita mengalami penurunan kondisi fisik, psikologis, dan sosial. Ini dapat mempengaruhi kualitas tidur. Misalnya, sulit tidur atau mempertahankan fase tidur. Tidur jadi singkat dan kurang nyenyak. Berikut, beberapa cara untuk menyiasati masalah sulit tidur.
Ahli Gerontologi
DR. Dr. Czeresna Heriawan Soejono, SpPD-K, MEpid, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik
Pahami apa yang terjadi. Tidur pada usia muda butuh waktu 6-8 jam sehari. Sedangkan, saat tambah usia, waktu tidur hanya 4 jam sehari dan tingkat pulasnya berkurang. Ini adalah hal yang normal. Tetapi kita sering mengartikannya sebagai insomnia, hanya lantaran kita panik.
Anjuran. Aturlah waktu dan pola tidur, dan hindari tidur siang. Meski, rasa kantuk sering datang usai makan siang. Isilah waktu dengan mengobrol atau menonton televisi. Pakailah waktu tidur yang singkat itu hanya di malam hari saja.
Dr.
Efek samping obat, dapat menyebabkan gangguan tidur. Misalnya, obat antihipertensi seperti metildopa klonidin reserpin yang bekerja pada otak. Atau obat steroid dan obat yang mengandung kafein. Juga, obat golongan simpatomimetik yang bekerja seperti sistem saraf simpatis dan hormon adrenalin.
Anjuran. Setiap obat pasti ada efek sampingnya. Makin besar dosisnya, makin besar kemungkinan efek sampingnya. Jika memungkinkan, ganti obat dari golongan yang berbeda tapi khasiatnya sama, tanpa ada efek samping sulit tidur.
Dr.
Perhatikan jam makan. Makan terlalu kenyang atau merasa lapar dapat mengganggu waktu tidur. Penyebabnya, hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah. Hindari makanan yang membuat sulit tidur seperti kopi, teh, cola, snack, atau minuman cokelat, makanan tinggi lemak, gula, protein, MSG.
Anjuran. Santaplah secukupnya makanan yang mudah dicerna, tak lewat dari waktu makan malam. Jika masih sulit tidur, asuplah cracker, buah, atau susu hangat. Ini dapat membuat pikiran rileks, dan Anda akan merasa mengantuk.
Sumber : Kompas, 16 Juli 2009
0 komentar:
Post a Comment